On August 3, 2009, Yawen Wayeni of Matembu village, Serui, in the Indonesian province of Papua, was captured by Indonesian paramililtary police (BRIMOB). These same sources maintain that during interrogation into the whereabouts of local pro-independence guerillas (OPM/TPN), BRIMOB officers sliced Wayeni's abdomen open with a bayonet, causing his death.
Tuesday, 12 August 2014
Saksi Prabowo-Hatta Novela dari Papua Bikin "Kacau" Hakim MK
Published on Aug 12, 2014
Saksi Prabowo NOVELA Bentak Hakim MK : "Ah bapak jangan tanya macam-macam!"
Saksi dari pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Novela Nawifa kembali adu argumen dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva di sidang lanjutan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di gedung MK, Jakarta, Selasa (12/8).
Awalnya Hamdan Zoelva bertanya kepada Novela terkait legalitas pungutan suara di salah satu TPS di Papua. Novela pun menjawab pertanyaan secara lugas.
Pertanyaan Hamdan berlanjut pada petugas penyelenggara yang berada TPS yang diduga bermasalah tersebut. Ketika bertanya terkait identitas petugas tersebut, Novela terlihat mulai gerah.
Dengan nada tinggi dan lantang, Novela membentak Hamdan Zoelva.
"Ah bapak jangan tanya macam-macam!" kata Novela di sidang PHPU MK.
Hamdan pun mengakhiri bertanya kepada Novela, dan menyilakan termohon dari pihak KPU untuk bertanya. Termohon yang diberi kesempatan bertanya, melanjutkan pertanyaan yang diberikan Hamdan.
Novela kembali emosi, sambil bicara bernada tinggi dia menjelaskan ujung dari masalah di TPS tersebut.
"Kalau kami tidak lapor, kami tidak ada di sini pak sebagai saksi. Terima kasih," bentak Novela.
Melihat kejadian tersebut, Hamdan Zeolva kemudian meminta untuk menghentikan pertanyaan kepada Novela.
"Untuk saksi ini cukup," kata Hamdan dan disambut Novela dengan duduk kembali.
Hingga saat ini sidang PHPU masih berlangsung, dan masuk pada sesi tanya jawab antara pihak termohon dari KPU kepada saksi pemohon dari kubu Prabowo-Subianto.
Sebelumnya, Novela menceritakan peristiwa proses pemilu di daerahnya dengan nada cepat. Hamdan Zoelva bertanya kepada Novela mengenai pemilihan Presiden 2014 dan termasuk keberadaan saksi pasangan Jokowi-JK.
"Tidak tahu, saya tidak tahu saksi lain, tidak ada petugas (KPPS). Kami ini di gunung kenapa tidak ada sosialisasi. Tanya saja ke penyelenggara, jangan tanya saya, tanya penyelenggara," kata Novela dengan nada tinggi dan nada cepat saat sidang di MK.
Mendengar hal tersebut, sontak pengunjung sidang dan termasuk hakim MK senyum, bahkan sempat tertawa sebentar. Hamdan pun mengingatkan Novela untuk menjawab pertanyaan dan tidak berbicara melebar. #lawankecurangan #rakyatbergerak #pilpresBELUMBERES , #PrabowoHatta , #satuINDONESIA , #INDONESIABANGKIT , #dukungboikotMETROtv , #syuradikaraende95fraternity , Website Resmi Kampanye #DukungPrabowoHatta untuk #SelamatkanIndonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment